Minggu, 17 Agustus 2014
Semarak Hari Kemerdekaan dengan Panjat Pinang
Minggu, Agustus 17, 2014
Hari Kemerdekaan
Ada
banyak cara dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh setiap
tanggal 17 Agustus. Antusias warga Gabus dalam memeriahkan HUT RI yang ke-69
yaitu diisi dengan acara panjat pinang dengan hadiah utama sebuah kompor gas.
Acara panjat pinang yang digelar di halaman warga tersebut bertujuan untuk
mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur demi merebut kemerdekaan.
Warga rela kotor dan terkena oli untuk mendapatkan hadiah utama karena untuk
mendapatkan hadiah utama haruslah melalui pengorbanan yang tidak mudah. Berikut
ini merupakan liputan acara panjat pinang yang dilaksnakan pada malam tirakatan
HUT RI yang ke-69 di Desa Gabus.
Kamis, 10 Juli 2014
Santunan Anak Yatim di Bulan Ramadhan 1435 H
Kamis, Juli 10, 2014
Santunan Anak Yatim
Kegiatan
santunan untuk anak yatim dan warga kurang mampu merupakan kegitan yang digelar
rutin tiap bulan ramadhan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bpk Suwardi selaku
Wakil Camat Ngrampal, Bpk Rujiyono selaku Bayan Made dan dihadiri warga dengan
mengundang anak-anak yatim dan warga kurang mampu di Desa Gabus. Kegiatan
pemberian santunan ini diharapkan dapat membantu dan meringankan beban dari
anak yatim dan warga kurang mampu. Berikut liputan kegiatan pemberian santunan
yang dilaksanakan di Masjid Ash-syahiddin Dukuh Donorojo, Desa Gabus pada bulan
ramdahan 1435 H.
Minggu, 01 Juni 2014
Struktur Organisasi Pemerintah Desa Gabus
Minggu, Juni 01, 2014
Struktur
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA GABUS
Tabel daftar nama pegawai di Kantor Lurah
Desa Gabus berdasarkan jabatannya adalah sebagai berikut :
No
|
Jabatan
|
Nama
|
1.
|
Kepala
Desa (Lurah)
|
Sumarwanto,
Stp
|
2.
|
Sekretaris
Desa (Carik)
|
Soekirdi
|
3.
|
KAUR
Pemerintahan
|
Supomo
|
4.
|
KAUR
EKBANG
|
Paiman
|
5.
|
KAUR
Umum
|
Suwono
|
6.
|
KAUR
Keuangan
|
Sunaryo
|
7.
|
KAUR
Kesra
|
Sahlan
|
8.
|
Modin
|
Sunarto
|
9.
|
Jogoboyo
|
Tri
Widodo Basuki
|
10.
|
P.T.D
|
Saimin
|
11.
|
Kebayan
I
|
Soegino
|
12.
|
Kebayan
II
|
Sugiyanto
|
13.
|
Kebayan
III
|
Sunarto
|
14.
|
Kebayan
IV
|
Rudiyono
|
15.
|
Kebayan
V
|
Tugiman
|
Sabtu, 12 April 2014
Bantuan Sembako Dan Pengobatan Gratis Untuk Warga Gabus
Sabtu, April 12, 2014
Sembako Dan Pengobatan Gratis
Sebanyak
160 warga miskin Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Sragen mendapat bantuan
sembako dan pengobatan gratis dari Bantu Mereka Tersenyum (BMT) Berjamaah,
Minggu (19/1). Selain itu mereka juga mendapat motivasi dari Bayu Prasetyo,
seorang motivator dari PAM Improvement.
Menurut Bayu Prasetyo, kegiatan bakti sosial tersebut sebagai bentuk kepedulian dari BMT Berjamaah untuk kaum dhuafa. Pihaknya tidak hanya memberikan materi berupa sembako, tapi juga memberikan semangat kepada warga miskin agar tetap bisa tersenyum kendati ekonomi mereka dalam keterbatasan. Menurutnya kegiatan yang sama juga dilakukan secara serempak di 19 kabupaten/kota di Indonesia.
Menurut Bayu Prasetyo, kegiatan bakti sosial tersebut sebagai bentuk kepedulian dari BMT Berjamaah untuk kaum dhuafa. Pihaknya tidak hanya memberikan materi berupa sembako, tapi juga memberikan semangat kepada warga miskin agar tetap bisa tersenyum kendati ekonomi mereka dalam keterbatasan. Menurutnya kegiatan yang sama juga dilakukan secara serempak di 19 kabupaten/kota di Indonesia.
“Tujuannya adalah supaya kita ada kepedulian, kita tidak
hanya memberikan uang atau materi saja tetapi juga pengobatan dan motivasi
hidup. Di lokasi lain kita juga membagikan pakain pantas pakai kepada warga
miskin,” kata Bayu yang juga Koordinator BMT Berjamaah Sragen kepada timlo.net
di sela-sela pengobatan gratis.
Kades Gabus, Sumarwanto mengatakan, semua penerima bantuan
baik sembako dan pengobatan gratis adalah yang termasuk KK miskin. Dia mengakui
tidak semua warga miskin mendapatkan bantuan dari BMT Berjamaah. Dari 521
jumlah KK miskin di Desa Gabus hanya 160 warga miskin yang mendapat bantuan.
Diprioritaskan para wanita renta, janda dan warga yang sudah tidak mampu untuk
bekerja. Dari jumlah tersebut sebanyak 100 warga mendapat pengobatan gratis di
Balai Desa Gabus dan 60 warga miskin lainnya mendapatkan sembako dan motivasi.
“Ini yang menerima KK miskin yang sudah lansia. Terutama
para wanita atau janda renta yang sudah tidak mampu bekerja. Harapanya dengan
kegiatan semacam ini mudah-mudahan bisa menggugah warga untuk bisa bertahan
hidup tidak putus asa seperti apa yang disampaikan Pak Bayu,” katanya.
Sumber : Portal Informasi Solo, website : http://www.timlo.net/baca/68719526760/ratusan-warga-miskin-sragen-dapat-motivasi-hidup/ akses tanggal 01-06-2014 jam 05:00
Senin, 17 Maret 2014
Gotong Royong Pembangunan Jalan Desa
Senin, Maret 17, 2014
Kerja Bakti
Antusias
warga Desa Gabus terutama di Dukuh Donorojo RT 11 dalam membangun jalan sangat
terlihat. Gotong royong membangun jalan desa yang dilakukan di sepanjang jalan
Dukuh Donorojo dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 lalu. Warga
berbondong-bondong melakukan gotong royong membangun jalan mulai dari
anak-anak, remaja hingga orang tua. Alhasil dalam kurun waktu satu bulan
pembangunan jalan di Dukuh Donorojo, Desa Gabus telah selesai dibangun.
Minggu, 16 Maret 2014
Buah Melon Asal Desa Gabus Siap Masuk Ke Pasar Eksport
Minggu, Maret 16, 2014
Buah melon asal Desa Gabus Kecamatan Ngrampal
Kabupaten Sragen siap memasuki pasar eksport. Pasalnya budidaya tanaman melon
di desa ini telah mengikuti standart ASEAN Good Agriculture Pratices (GAP). Hal
tersebut diutarakan oleh Direktur Budidaya dan Pasca Panen Buah Kementerian
Pertanian RI Ir. Sri Kuntarsih, MM. saat panen perdana buah melon di Demplot
Pengembangan Kawasan Buah Melon standart ASEAN GAP di Desa Gabus Kecamatan
Ngrampal Kab. Sragen, Selasa (26 Juni 2012).
ASEAN GAP merupakan standar untuk panduan budidaya (buah
dan sayur) baik dalam proses produksi sampai panen serta penanganan pasca panen
di kebun dan di tempat dimana produk disiapkan dan dikemas untuk dijual. Sri
Kuntarsih mengungkapkan, saat ini Indonesia telah mengikuti program ASEAN GAP
yang konsekwensinya di tahun 2015 semua produk tanaman harus mengikuti standart
GAP agar bisa memasuki pasar eksport di Asean.
Pada kesempatan tersebut Kuntarsih memberikan
apresiasi pada kelompok tani Melon pimpinan Samin ini. Meski membudidayakan
Melon tidaklah gampang tapi nyatanya petani bisa memetik hasil panen dengan
baik. Apalagi jenis Melon yang di tanam ini terbilang jenis varietas baru yakni
Sakata Glamour. “Memang untuk mengikuti pangsa pasar, kita harus berani untuk
selalu mencoba jenis jenis varietas baru permintaan konsumen, “ katanya.
Budidaya tanaman Melon meski tingkat kegagalan
panenya tidak kecil namun hasilnya juga lumayan besar. Untuk sepertiga
hektarnya petani harus mengeluarkan modal biaya produksi sebesar 20 hingga 30
juta rupiah. Hasil panennya bisa mencapai 65 juta rupiah dalam masa tanam
sekitar dua bulan. Jadi petani akan untung bersih sekitar 40-an juta rupiah.
Kuntarsih mengungkapkan, sebenarnya tanaman melon
bisa dibudidayakan sepanjang masa, baik musim penghujan maupun musim kemarau.
Agar masa panen tidak berbarengan, Asosiasi Petani Melon-lah yang bertanggug
jawab untuk mengatur masa tanam. Apabila masa tanam bisa diatur, maka nantinya
panen melon akan bisa dilakukan sepanjang minggu, sehingga eksport pun juga
bisa dilakukan sepanjang waktu.
Agar kualitas produk yang masuk dalam program ASEAN
GAP nantinya bisa dijaga kualitasnya. Indonesia akan mendatangkan auditor ASEAN
GAP dari negara konsumen. “Sehingga kepercayaan dari negara konsumen akan tetap
terjaga,” tutur Kuntarsih.
Sementara Ir. Sumantri dari Dinas Pertanian Propinsi
Jawa Tengah mengungkapkan, dipilihnya kabupaten Sragen sebagai lokasi demplot
tanaman melon ASEAN GAP karena Sragen merupakan sentra budidaya melon di Jawa
Tengah. Selain itu di Sragen juga telah berdiri Asosiasi Agribisnis Melon
Indonesia (AAMI). Dengan mengikuti program ini, Sumantri mengharapkan, produksi
melon Indonesia akan terangkat harganya dan bisa memasuki pasar ekspot. Meski
demplot tanaman melon ini beberapa waktu lalu sempat terkena serangan hama Vusarium,
namun hal itu bukan merupakan kendala, karena sudah tertangani dengan baik.
Untuk membimbing para petani melon di demplot ini, Dinas Pertanian Prop Jateng
telah menunjuk Dr. Ir. Sobir sebagai pendamping teknis bagi para petani.
Sumber : http://www.publikanews.com/2012/07/melon-sragen-siap-masuk-pasar-eksport.html akses tanggal 01-06-2014 jam 06:47