Sejarah
yang mengawali nama Desa Gabus terjadi karena pada zaman dahulu desa ini
dipakai untuk tempat melawan para penjajah dari Belanda yang sangat kejam. Desa
Gabus juga sebagai tempat untuk membuat bambu runcing untuk melawan para
penjajah Belanda. Banyak para pejuang-pejuang dari Desa Gabus yang menjadi
korban kekejaman para penjajah Belanda dan gugur demi mempertaruhkan nama
bangsa dan demi merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Dan kini nama Desa Gabus
masih dipakai sampai sekarang. Meski tidak dikenal di kota-kota besar dan
terdengar agak asing, namun Desa Gabus kini telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat dilihat dari berbagai sektor, salah satu diantaranya yaitu di
sektor pertanian, dimana mayoritas masyarakat Desa Gabus bermata pencaharian
sebagai petani dan terbukti hasil pertanian dari Desa Gabus yang berupa buah
melon mampu memasuki pasar eksport.
Kantor
Lurah Desa Gabus telah mengalami pergantian Kepala Desa sebanyak 5 (Lima) kali yaitu
dengan rincian sebagai berikut :
- Wiryo Soegito dari tahun 1968 sampai dengan tahun 1970
- Tjipto Soemardjo dari tahun 1970 sampai dengan tahun 1980
- Mugiyono dari tahun 1989 sampai dengan tahun 1998
- Sunardi dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2007
- Sumarwanto, STp dari tahun 2007 sampai sekarang