Senin, 17 Maret 2014
Gotong Royong Pembangunan Jalan Desa
Senin, Maret 17, 2014
Kerja Bakti
Antusias
warga Desa Gabus terutama di Dukuh Donorojo RT 11 dalam membangun jalan sangat
terlihat. Gotong royong membangun jalan desa yang dilakukan di sepanjang jalan
Dukuh Donorojo dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 lalu. Warga
berbondong-bondong melakukan gotong royong membangun jalan mulai dari
anak-anak, remaja hingga orang tua. Alhasil dalam kurun waktu satu bulan
pembangunan jalan di Dukuh Donorojo, Desa Gabus telah selesai dibangun.
Minggu, 16 Maret 2014
Buah Melon Asal Desa Gabus Siap Masuk Ke Pasar Eksport
Minggu, Maret 16, 2014
Buah melon asal Desa Gabus Kecamatan Ngrampal
Kabupaten Sragen siap memasuki pasar eksport. Pasalnya budidaya tanaman melon
di desa ini telah mengikuti standart ASEAN Good Agriculture Pratices (GAP). Hal
tersebut diutarakan oleh Direktur Budidaya dan Pasca Panen Buah Kementerian
Pertanian RI Ir. Sri Kuntarsih, MM. saat panen perdana buah melon di Demplot
Pengembangan Kawasan Buah Melon standart ASEAN GAP di Desa Gabus Kecamatan
Ngrampal Kab. Sragen, Selasa (26 Juni 2012).
ASEAN GAP merupakan standar untuk panduan budidaya (buah
dan sayur) baik dalam proses produksi sampai panen serta penanganan pasca panen
di kebun dan di tempat dimana produk disiapkan dan dikemas untuk dijual. Sri
Kuntarsih mengungkapkan, saat ini Indonesia telah mengikuti program ASEAN GAP
yang konsekwensinya di tahun 2015 semua produk tanaman harus mengikuti standart
GAP agar bisa memasuki pasar eksport di Asean.
Pada kesempatan tersebut Kuntarsih memberikan
apresiasi pada kelompok tani Melon pimpinan Samin ini. Meski membudidayakan
Melon tidaklah gampang tapi nyatanya petani bisa memetik hasil panen dengan
baik. Apalagi jenis Melon yang di tanam ini terbilang jenis varietas baru yakni
Sakata Glamour. “Memang untuk mengikuti pangsa pasar, kita harus berani untuk
selalu mencoba jenis jenis varietas baru permintaan konsumen, “ katanya.
Budidaya tanaman Melon meski tingkat kegagalan
panenya tidak kecil namun hasilnya juga lumayan besar. Untuk sepertiga
hektarnya petani harus mengeluarkan modal biaya produksi sebesar 20 hingga 30
juta rupiah. Hasil panennya bisa mencapai 65 juta rupiah dalam masa tanam
sekitar dua bulan. Jadi petani akan untung bersih sekitar 40-an juta rupiah.
Kuntarsih mengungkapkan, sebenarnya tanaman melon
bisa dibudidayakan sepanjang masa, baik musim penghujan maupun musim kemarau.
Agar masa panen tidak berbarengan, Asosiasi Petani Melon-lah yang bertanggug
jawab untuk mengatur masa tanam. Apabila masa tanam bisa diatur, maka nantinya
panen melon akan bisa dilakukan sepanjang minggu, sehingga eksport pun juga
bisa dilakukan sepanjang waktu.
Agar kualitas produk yang masuk dalam program ASEAN
GAP nantinya bisa dijaga kualitasnya. Indonesia akan mendatangkan auditor ASEAN
GAP dari negara konsumen. “Sehingga kepercayaan dari negara konsumen akan tetap
terjaga,” tutur Kuntarsih.
Sementara Ir. Sumantri dari Dinas Pertanian Propinsi
Jawa Tengah mengungkapkan, dipilihnya kabupaten Sragen sebagai lokasi demplot
tanaman melon ASEAN GAP karena Sragen merupakan sentra budidaya melon di Jawa
Tengah. Selain itu di Sragen juga telah berdiri Asosiasi Agribisnis Melon
Indonesia (AAMI). Dengan mengikuti program ini, Sumantri mengharapkan, produksi
melon Indonesia akan terangkat harganya dan bisa memasuki pasar ekspot. Meski
demplot tanaman melon ini beberapa waktu lalu sempat terkena serangan hama Vusarium,
namun hal itu bukan merupakan kendala, karena sudah tertangani dengan baik.
Untuk membimbing para petani melon di demplot ini, Dinas Pertanian Prop Jateng
telah menunjuk Dr. Ir. Sobir sebagai pendamping teknis bagi para petani.
Sumber : http://www.publikanews.com/2012/07/melon-sragen-siap-masuk-pasar-eksport.html akses tanggal 01-06-2014 jam 06:47
KEMENTAN Panen Melon 2 Hektare Di Desa Gabus, Kec. Ngrampal, Kab. Sragen
Minggu, Maret 16, 2014
Kementrian Pertanian
Lahan
tanaman melon seluas dua hektare itu mampu menghasilkan 39.000 buah dengan
berat 30-40 ton per hektare. Panen raya ini dilakukan secara simbolis dengan
memotong dua buah melon oleh Sri Kuntarsih dan Plt Sekretaris Daerah (Sekda),
Endang Handayani, dan disaksikan sejumlah pejabatan struktural Kabupaten Sragen
dan Kecamatan Ngrampal.
“Produk
melon ini bakal dipasarkan ke negara anggota ASEAN-GAP. Dengan menembus pasar
ASEAN-GAP diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Kenapa harus
ekspor, padahal pasar domestik juga membutuhkan? Pertanyaan ini sering muncul.
Jawabnya dengan ekspor maka nilai hasil produksi petani akan meningkat karena
harga ekspor lebih tinggi dibanding harga di dalam negeri,” ujar Sri Kuntarsih
dalam sambutannya.
Kendati
tanaman percontohan nasional ini terserang jamur, namun tidak berpengaruh pada
produktivitas melon. Kabid Hortikultural Distan Sragen, Warjimin, menerangkan
serangan jamur itu hanya menyerang daun, bukan buah. Lagipula serangan jamur
terjadinya saat menjelang panen, sehingga tak berpengaruh pada hasil panen
melon.
Plt
Sekda Endang Handayani menambahkan selama 2012 ini ada sebanyak 32 hektare
tanaman melon yang ada di Kabupaten Sragen dengan produktivitas 6.367 ton.
Endang berharap tanaman melon ini bisa terus dikembangkan di Sragen sepanjang
tahun.
Sementara
Kades Gabus, Sumarwanto, menerangkan tanaman percontohan nasional ini didanai
oleh Distan Jateng. Tanaman melon seluas dua hektare itu milik tujuh orang
petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Gotongroyong Desa Gabus. “Mulai
tanamnya 18 April lalu dan kini sudah siap panen. Masa tanam hingga panen hanya
membutuhkan waktu 65 hari. Sedangkan usia melon itu saat ini sudah 70 hari,
jadi sudah kelebihan waktu lima hari,” imbuhnya.
Tanaman
melon jenis sataka glamour ini, menurut dia, merupakan jenis baru yang ditanam petani.
Mayoritas petani di Gabus belum berpengelaman menanam melon jenis itu. “Namun
hasilnya cukup lumayan dan bisa dikembangkan lebih lanjut. Bila dijual nilainya
bisa mencapai Rp60 juta/patuk atau bisa lebih dari Rp100 juta/hektare,”
pungkasnya.
Sumber : http://www.solopos.com/2012/06/26/kementan-panen-melon-2-hektare-di-sragen-196916 akses tanggal 01-06-2014 jam 06:03
Sabtu, 15 Maret 2014
Telah Hadir Sistem Informasi Desa Gabus
Sabtu, Maret 15, 2014
Informasi
Selamat Datang di Sistem Informasi Online Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah berbasis web. Sistem informasi dan teknologi yang berkembang sangat cepat membuat kami harus menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut.
Website Desa Gabus ini merupakan terobosan kami untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini semakin canggih. Website ini dapat diakses oleh siapapun baik warga masyarakat Gabus maupun warga luar wilayah Gabus. Informasi mengenai Profil desa, kegiatan dan program kelurahan serta jenis dan prosedur pelayanan pada Kantor Lurah Desa Gabus dapat diakses oleh masyarakat secara langsung dan cepat.
Semoga dengan adanya Sistem Informasi Online berbasis web pada Desa Gabus ini dapat meningkatan pelayanan pada Kantor Lurah Desa Gabus sehingga pelayanan menjadi lebih maksimal. Mudah-mudahan upaya ini akan selalu diridhoi dan diberkahi oleh Allah SWT. Amin.
Wasallamu’allaikum Wr. Wb.
Kepala Desa Gabus
(Sumarwanto, S.Tp)