Lahan
tanaman melon seluas dua hektare itu mampu menghasilkan 39.000 buah dengan
berat 30-40 ton per hektare. Panen raya ini dilakukan secara simbolis dengan
memotong dua buah melon oleh Sri Kuntarsih dan Plt Sekretaris Daerah (Sekda),
Endang Handayani, dan disaksikan sejumlah pejabatan struktural Kabupaten Sragen
dan Kecamatan Ngrampal.
“Produk
melon ini bakal dipasarkan ke negara anggota ASEAN-GAP. Dengan menembus pasar
ASEAN-GAP diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Kenapa harus
ekspor, padahal pasar domestik juga membutuhkan? Pertanyaan ini sering muncul.
Jawabnya dengan ekspor maka nilai hasil produksi petani akan meningkat karena
harga ekspor lebih tinggi dibanding harga di dalam negeri,” ujar Sri Kuntarsih
dalam sambutannya.
Kendati
tanaman percontohan nasional ini terserang jamur, namun tidak berpengaruh pada
produktivitas melon. Kabid Hortikultural Distan Sragen, Warjimin, menerangkan
serangan jamur itu hanya menyerang daun, bukan buah. Lagipula serangan jamur
terjadinya saat menjelang panen, sehingga tak berpengaruh pada hasil panen
melon.
Plt
Sekda Endang Handayani menambahkan selama 2012 ini ada sebanyak 32 hektare
tanaman melon yang ada di Kabupaten Sragen dengan produktivitas 6.367 ton.
Endang berharap tanaman melon ini bisa terus dikembangkan di Sragen sepanjang
tahun.
Sementara
Kades Gabus, Sumarwanto, menerangkan tanaman percontohan nasional ini didanai
oleh Distan Jateng. Tanaman melon seluas dua hektare itu milik tujuh orang
petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Gotongroyong Desa Gabus. “Mulai
tanamnya 18 April lalu dan kini sudah siap panen. Masa tanam hingga panen hanya
membutuhkan waktu 65 hari. Sedangkan usia melon itu saat ini sudah 70 hari,
jadi sudah kelebihan waktu lima hari,” imbuhnya.
Tanaman
melon jenis sataka glamour ini, menurut dia, merupakan jenis baru yang ditanam petani.
Mayoritas petani di Gabus belum berpengelaman menanam melon jenis itu. “Namun
hasilnya cukup lumayan dan bisa dikembangkan lebih lanjut. Bila dijual nilainya
bisa mencapai Rp60 juta/patuk atau bisa lebih dari Rp100 juta/hektare,”
pungkasnya.
Sumber : http://www.solopos.com/2012/06/26/kementan-panen-melon-2-hektare-di-sragen-196916 akses tanggal 01-06-2014 jam 06:03